Dalam hal membangun iman diperlukan pondasi yang kuat, agar bangunan yang dibangun dapat berdiri kokoh dan tak terombang ambingkan bahkan dapat pula hancur bila diterpa badai atau gempa.
pada saat kami membangun sebuah gedung gereja yang memang bangunannya adalah rehapan dari fungsi sorum mobil sebelumnya menjadi gereja yang megah dan kokoh ditengah kota.
bangunan yang lama kami rehap atau renofasi mulai dari pondasi yang ukurannya sebelumnya kecil diperbesar dan balok seloknya ditambah agar kokoh, itulah terutama diperhatikan bila membangun sebuah gedung atau rumah.
Dalam membangun iman pondasi itu harus kuat dan dibangun diatas dasar yang kokoh. (Yohanes
15:1-8). Artinya tetap bersatu dengan
Yesus. Sedangkan kata “di dalam Dia ”
mau menegaskan kepada kita: bukan
di luar Dia, bukan pula dekat,
tapi hidup bersatu dengan Dia .
Tak ada yang dapat berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat dan kokoh. {F. H24}.