Jumat, 03 Desember 2010

Emas, Kemenyan dan Mur

bacaan Matius 2:1-23

Natal sering kali dipakai iblis untuk mrnyeret orang Kristen jatuh kedalam dosa, dalam kesempatan inilah mereka dapat berpesta pora, dansa dan mabuk mabukan. Sehingga banyak orang Kristen yang kehilangan makna Natal yang sebenarnya. Karena itu kita perlu mrenungkan makna Natal yang sebenarnya, melalu bacaan diatas kita mau mempelajari sikap Herodes dan orang Majus terhadap Natal.
Herodes berkasa kurang lebih 36 tahun lamanya. Selama pemerintahannya ia pernah membunuh 45 orang anggota Sanhedrin; Miriam, istrinya yang kedua dan kedua anaknya, Iskandar dan Artogolus. Masa lampau itu selalu menghantuiya sehingga membuatnya selalu ketakutan. Setiap kali ia mendengar munculnya raja baru ia merasa ketakutan dan kuatir. Dalam ayat tiga bacaan kita dikatakan "ketika mendengar hal itu, terkejutlah Herodes"
Rupanya kelhiran Yesus itu membuat kejutan, tapi keterkejutan Herodes dilatar belakangi oleh ketakutan, kekuatiran, kecemasan dan kebencian. Ia menderita penyakit "iri hati", karena iri hati inilah maka Herodes sering terkejut. Keterkejutan Herodes ini wajar karena dilatar belakangi oleh ketakutan, ia merasa iri mendengar tentang munculnya raja baru. Inilah karakter Herodes penuh ketakutan dan Iri hati.
Karakter ini juga sering menghinggapi anak anak Tuhan pada masa kini, Herodes modern kalau ditanya tentang Alkitab akan menjawab " Alkitab itu kuno" Hamil sebelum menikah itu hal yang biasa bagi Herodes modern, free sex itu 'kan wajar, pelacuran itu 'kan lumrah, judi itu 'kan hanya iseng, korupsi itu 'kan umum, itulah karakter  Herodes yang diterapkan dalam kehidupan modern. Herodes mau datang kepada Tuhan Yesus tapi dengan Motivasi lain, munafik, saudara tentu tau maksud tersembunyi Herodes itu bukan?
Karakter itu berbeda jauh dengan orang majus, mereka datang kesitu karena dipimpin oleh bintang dari timur. Timur itu lambag pengharapan, mereka mendekati palungan Yesus dan mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. Emas adalah standar dari segala galanya; kekayaan, karier, keahlian dan kehidupan. Kemenyan dipakai orang Timur Tengah untuk persembahan kepada raja atau seseorang yang dihormati. Mur adalah rempah rempah untuk merempah rempahi orang mati.
Ketiga hal tersebutlah yang dipersembahka orang Majus kepada Tuhan. Ayat 12 mengatakan "jangan kembali kepada Herodes" maka mereka pulang kenegeri mereka lewat jalan lain. Setelah orang Majus itu bertemu Tuhan mereka mempunya hidup yang baru. Kalau saudara mau membuka hati saudara dan bertemu dengan Tuhan maka saudara akan memperoleh hidup yang baru.
Pada waktu itu orang orang  Majus mengalami pergumulan. Pertama mereka takut kepada Herodes, kalau mereka melarikan diri dari Herodes mereka akan dihukum. Sebaliknya kalau mereka mau kembali kepada Herodes, mereka akan menerima hadiah yang besar.
Kita pun seperti orang orang Majus itu, kalau kita mau kembali kekarakter kita yang lama, hidup bergaul dengan Herodes, kompromi dengan Herodes maka kita akan disayangi iblis. Tapi kalau kita mencari jalan lain yaitu jalan Yesus Kristus maka iblis tidak senang, dia akan mengancam kita.
Dahulu kala ada dua orang anak bermain judi., (judi memang sudah ada sejak dulu bahkan sampai dibawah salib pun orang masih berjudi). Kedua anak itu kehidupan sosialnya sangat kontas, satu orang kaya dan yang satu lagi orang miskin, karena berjudi mereka ditangkap dan dihukum. Tapi pada waktu itu ada hukum barang siapa dapat menebus 500 dinar maka ia kan dibebaskan. Anak orang kaya itu ditebus dan keluar dari tahanan, sebaliknya anak orang miskin itu tetap dipenjara.
Ibu anak itu seorang janda miskin, ia bekerja keras mengangkat batu untuk mencari makan. Tiap kali menjenguk anaknya itu tangan ibu itu makin bertambah kasar dan penuh luka, anak kecil itu heran dan bertanya kepada ibunya "ibu mengapa tangan ibu menjadi begini kasar dan penuh luka?"
Ibu anak itu menjawab "aku berkerja keras mengangkat batu, aku ingin menebusmu anakku!" Setelah uang yang dibutuhkan terkumpul, ibu itu pergi kepenjara menebus anak itu, anak itu bebas kembali.
Anak itu kemudian bertemu kembali dengan anak orang kaya tadi dan anak orang kaya itu mengajaknya bermain judi lagi tapi ia tudak mau, mengapa? Anak orang miskin itu menjawab " kau ditebus dengan enak, aku ditebus dengan kesakitan oleh ibuku, aku tidak mau mengulangilagi perbuatan ku lagi karena aku tau bagaimana aku ditebus"
Sebagai anak anak Tuhan kita tahu persis bagaimana kita ditebus, Yesus telah disalibkan untuk menebus dosa kita! sebab itu kalau kita sungguh sungguh mengasihi yang telah menebus kita tentu kita tidak akan mengulangi lagi dosa kita Bukan?
Setiap tahun kita memperingati kelahiran Yesus Kristus, pernakah kita memperingati kelahiran Yesus di hati kita? Pernakah kita mencatat kapan Yesus lahir dihati kita? saudara harus dapat bersaksi tentang hal itu, karena kelahiran Yesus memberi sukacita bagi siapa saja yang menerimanya. Ada suka cita yang besar karena kelhiran Raja Damai itu. Dalam ayat 15, 17 dan 23 kita baca "supaya genaplah Firman Tuhan" kalimat itu diulang sampai tiga kali supatya sukacita dan kehidupan kita menjadi genap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a