Jumat, 26 November 2010

Hidup Dalam Terang

Bacaan Kejadian 1:1-5

Piramid merupakan suatu peninggalan kuno yang terletak dimesir. Bahkan piramid itu diakui sebagai salah satu keajaiban dunia. Ia merupakan bangunan yang sangat megah yang berbentuk kerucut yang terdiri dari ruangan ruangan yang bertingkat tingkat. Dari masing masing ruangan yang ada itu, dihubungkan dengan lorong lorong yang berpintu dengan ketinggian dan lebar yang sama persis. Sebab itu acap kali terjadi ada turis yang ditemukan sudah menjadi mayat. Mereka mati karena ketakutan, karena tidak dapat menemukan jalan keluar seperti saat mereka masuk pertama kalinya.
Sebab itu sekarang disana disediakan orang orang yang siap sebagai pemandu wisata (guide). Para pemandu tersebut sudah terbiasa dan hafal dengan lorong lorong yang ada. Disamping itu juga disediakan seutas tali yang panjang sekali, sepanjang jarak yang bisa ditempuh dalam perjalana wisata tadi. Dengan tali tersebut para wisatawan akan lebih mudah mengenali jalan pulang dengan dibantu oleh pemandu wisata yang ada.
Kesamaan yang ada dalam piramid itu, tak jauh berbeda dengan segala sesuatu yang dialami manusia di dunia ini. Bukankah dalam satu minggu itu terdiri dari tujuh hari, dengan lama yang sama, yakni dua puluh empat jam setiap harinya. sekali pun nama berbeda beda, ada minggu,senin,selasa,rabu,kamis,jumat, dan sabtu.
Ada orang mengatakan bahwa malam minggu malam yang panjang, apanya yang panjang? Bukankah sama malam malam yang lain yaitu dua belas jam?! Hari minggu adalah hari besar, apanya yang besar? semua sama!.
Karena kesamaan itulah tak jarang manusia menjadi bingung dan tersesat. Apakah saudara termasuk dalam kelompok ini? Disini saya ingin mengajak saudara untuk mencari jalan keluar. Bukan dengan jalan sembarangan berjalan dengan moga moga bisa mencapai jalan keluar, tapi berpegang pada suatu kepastian. Kalau seorang tersesat didalam piramid membutuhkan tali dan pemandu wisata, bagaimana kalau tersesat di dalam dunia ini? Padahal kita harus menemukan pada hari pertama kita masuk.
Kitab nabi Musa terdiri dari kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Demikian urutannya dan orang Kristen harus hafal betul dengannya. Mengapa urutannya disusun seperti ini? Apa hanya bersifat kebetulan saja? Atau ada sesuatu yang hendak disampaikan Tuhan kepada umatNya.
Sebenarnya kalau diperhatikan dengan seksamaakan tampak suatu berita yang sangat menakjubkan.
  • Kejadian, Manusia diciptakan oleh Allah tapi lalu jatuh kedalam dosa
  • Keluaran, Manusia oleh anugrah Allah dipanggil keluar dari perhambaan dosa, seperti keluarnya bangsa israel dari mesir untuk menjadi umat pilihan (ekklesia/Qahal), milik Tuhan sendiri (kuriakos) dan kemudian sebagai Imamat yang rajani.
  • Imamat, Sebagai Imam dalam keimamatannya, mereka bisa bercakap cakap dengan Allah, menyampaikan doa doa dan mengatur tata ibadah bagi Tuhan Allah. Sebagai umat Allah mereka Terbilang.
  • Bilangan, Mereka terbilang (tercatat) namanya dalam kitab kehidupan.
  • Ulangan, Mereka boleh mati, tapi bukan untuk selamanya, mereka akan bangkit kembali hidupnya terulang kembali dalam kehidupan yang kekal.
Banyak orang hanya mau hidup kekal saja tanpa melalui pertobatan, tidak mau keluar dari kehidupan dosa dosanya. jadi pada dasarnya mereka belum mau menanggapi panggilan "keluaran" dari Tuhan. Mereka masih hidup dalam perbudakan. Jadi kitab kitab Musa sebenarnya melambangkan perkembangan tingkatan rohani orang percaya.
Sudahkah saudara mengalami "keluaran" atau pembebasan dari Tuhan, mungkin saudara sudah menerima panggilan itu, tapi saudara belum menanggapinya secara sungguh sungguh, saudara masih belum mau melepaskan dosa dosa yang bercokol dalam hidup saudara.
Mengapa banyak doa doa tak mendapat tanggapan dari Allah, yang sering kita katakan "Allah tidak mendengarkan doa kita?" Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar; tapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah kejahatanmu..." (yes 59: 1-2) itulah masalahnya mengapa doa doa kita tidak terjawab. Kita tidak bisa menjadi imam yang memperkenan hati Tuhan,karena kita belum keluar meninggalkan dosa dosa itu. Kita harus keluar meninggalkan dosa terlebih dahulu, baru bisa menjadi anggota imamat yang rajani, kita biasa bercakap cakap dengan Allah secara leluasa. Pada saat itu nama kita akan tercatat dalam kitap kahidupan, ya kita masuk dalam bilangan orang yang berhak menerima kehidupan yang kekal, karena kasih karunia Allah. Kita mati tapi akan bangkit lagi, dengan demikian hidup kita terulang kembali dalam lagit dan bumi yang baru yang Allah sediakan bagi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a